Monday, November 17, 2008

ola barcelona




Tiga hal yang terbesit dalam fikiran saya setelah saya sampai di bandara El Prat Barcelona : Fariz RM, olimpiade dan klub sepak bola

Keindahan sebuh lirik lagu

Kota yang berada di pinggir laut Mediterania pada bulan Mei sangat bersahabat, suhu paling dingin adalah 10 derajat Celcius saat hujan. Langit biru dan aroma tanaman yang menyegarkan, hari pertama saya langsung berjalan sepanjang Avigunda Diagonal me

nuju Ramlas untuk menikmati bangunan kota dan melewati (hanya melewati !) butik ternama seperti Zara, Max Mara, Mossimo, Loewe dan tidak ketinggalan El Corte Ingles departemen store terkemuka di sana. Saya cukup tahu diri untuk tidak memasuki butik tersebut. Jika anda tidak cukup waktu mampir ke Milan dan Paris cukup berbelanja di sepanjang jalan ini, selain merek lokal, Versace, Giorgio Armani, Chanel, Cartier sampai Calvin Klein juga bisa di temukan di sepanjang jalan ini.

Perjalanan dengan metro menuju tempat wisata lainya, saya membeli tiket sesuai hari selama berada di Barcelona, 2,3,4 day pass dengan 5 Euro minimum , saya sudah bisa menggunakan kereta, metro, trem, dan bus. Sagrada Familia, sebuah katredral maha karya dari Antonio Gaudi, arsitek gila yang brilian, selain Sagrada Familia ada juga banguan lain seperti Casa Batllo di Passeig de Gracia banguan menyerupai istana para kadal yang unik dan Cassa Mila le Pedrera (Mila adalah nama keluara pemilik bangunan ini) yang di bangun tahun 1906 . Tentu saja tidak gratis, sekali masuk 9 Euro. Lebih pagi lebih baik karena antriannya lumayan panjang.

Lanjut lagi ke National Museum of Art of Catalunya, dengan metro tentunya, sebuah kastil tua yang berada cukup tinggi, apalabila kita sampai di pintu utamanya dan berbalik arah kita dapat melihat seluruh pemandangan kota yang sangat indah. Pada malam hari ada atrasi Magic Fountain of Muntjuic permainan lagu, cahaya dan air mancur yang merupakan 10 atraksi yang harus di lihat di kota Barcelona. Mu

seum lain yang bisa saya rekomendasikasikan adalah Picasso dan Dali.

Sampai pada Ramlas sebuah daerah pedestrial yang luas dengan banyak penjual dan seniman beratraksi disana, di sudut Ramlas anda akan bertemu dengan orang orang dari seluruh penjuru dunia lalu lalang denga

n rambu-rambu jalan yang harus di patuhi, tapi awas copet juga berkeliaran disana. Bar menjamur dikawasan tersebut saya mencoba tapas, sedikit alkohol dan minum perlahan lahan sambil mengobrol dengan pengunjung lain saya mendapatkan 1 gelas wine gratis karena orang tersebut tertarik dengan cerita saya tetang Indonesia. Dinning? forget it, satu piring spagetti 8 Euro, chinese food seperti nasi goreng 12 Euro, akhirnya lagi lagi McD,

Kekuatan lirik lagu Barcelona memang menga

ntar kan saya ke jantung kota Barcelona yang sangat impressif, orisinil yang tidak akan kita temukan di kota manapun.


Semangat olimpiade

Masih ingat Susi Susanti? Di sinilah beliau mendapatkan emas pertama di olimpiade Barcelona tahun 1992, kawasan staium ini berada pas dibelakang National Museum of Art of Catalunya berjalan kaki sekitar 10 menit saya

di kagumkan dengan landmark yang sangat luas disinilah pembukaan olimpiade 8 tahun yang lalu diselengarakan, diseberanganya terdapat menara telekomunikasi yang sangat mencolok bentuknya diatara banguan bangunan tua, kontras memang.

Selain Olympic Stadium, Port Olympic juga landmark yang jangan dilewatkan, banyak kapal pesiar yang lalu lalang disana seperti para wanita berbikini di kawasan Barceloneta Beach dimana saya menyempatkan diri untuk berjemur dan mencoba berenang (air dan angin nya dingin!) . Selain pasir yang kuning dan pohon palm yang di tanam jarang-jarang ada pula Twin T

ower yang menurut saya tidak penting, merusak spirit Gaudi saja. Setelah puas saya makan malam di salah satu restoran seafood yang menyediakan 1 pan yang terdiri dari udang, kerang, cumi dan ikan dan cream brulle untuk cuci mulut, saat itu 3 penari flamenco menyuguhkan tariannya.

Bola bola bola

Hari berikutnya saya sempatkan berkunjung ke Barcelona FC Museum, yang juga berada di dalam stadium tersebut, siapa yang tidak mengenal club sepak bola ini, tentunya saya tidak menonton pertandingan mereka melawan Real Madrid (kalah pula!), harga masuk ke museumnya

8.5 Euro buka dari senin sampai sabtu jam 10 pagi sampai 10 malam, hari minggu dan libur jam 10 pagi sampai jam 2 siang, saya bisa melihat foto para pemain (jujur saya cuma mengenal Ronaldindo), pelatih, memorabilia, piala, shower and massage room, conference room, mini altar dan duduk di vip row, terpenting saya bisa menginjak rumput staudium ini dengan kaki telanjang, rumput ini di jaga oleh petugas, saya tidak diperbolehkan menginjak melewati garis kuning sepanjang lapangan padahal rumputnya sama saja menurut saya.

Bagi anda pecinta bola silahkan untuk melihat-lihat museum ini atau menonton pertandingannya sekaligus, banyak hotel yang berada disekitar stadium Barcelona seperti Princessa Sofia, Aston atau Derby, disekitar kawasan Avigunda Diagonal anda bersorak sorak pasangan anda bisa berbelaja.

Cinderamata di FC Barcelona harganya selangit, termasuk di kaki lima di Ramlas dan di bandara, untuk anda yang gila bola, saya sarankan untuk beli di Ramlas harga bisa di tawar.

Pada jam 2 -3 sore kebanyakan toko dan restoran lokal tutup dan kembali buka pada pukul 8 malam dan baru mulai makan malam pada puku 8 sampai 10. Orang Spanyol memang aneh sampai saya harus masuk angin, restoran boleh buka sampai pagi tapi waktu istirahat (siesta) juga ada makanya ada istilah body gitar Spanyol mungkin karena makan malamnya seenak e dewe. Setelah makan saya bergegas pulang ke hotel, karena besok saya akan melajutkan perjalan ke Paris, kota impian saya sejak kecil.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home